Asal Usul Bunga Rafflesia Arnoldi
Padma raksasa (bahasa Latin: Rafflesia arnoldii) adalah tumbuhan parasit obligat yang tenar karena mempunyai bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia ke-1[butuh rujukan]. Bunga Rafflesia dikatakan bunga yang unik karena hanya berbentuk bunga mekar tanpa daun, akar dan tidak mempunyai batang. Rafflesia mempunyai jaringan yang serupa seperti manfaat akar yang disebut haustarium. Selain itu, Rafflesia tumbuh dan bergantung terhadap inang di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak mempunyai daun sehingga tidak bisa berfotosintesis. Tumbuhan inang yang bakal menolong Raflessia untuk berfotosintesis.
Rafflesia arnoldii R. Br pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan Sumatra oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles. supaya tumbuhan ini diberi nama sesuai sejarah penemunya yakni penggabungan pada Raffles dan Arnold. Menurut KSDAE KLHK (2019) terdapat 33 spesies Rafflesia di dunia dan 14 style di antaranya tumbuh di Indonesia di mana 11 style merupakan endemik Sumatra.
Upaya konservasi Rafflesia arnoldii R. Br di luar habitatnya (secara ex situ) sejak tahun 1818 belum menghasilkan hasil. Pada tahun 2006 peneliti Rafflesia Kebun Raya Bogor melakukan upaya menumbuhkan biji Rafflesia arnoldii R. Br asal Bengkulu di vak. XVII.F yakni koleksi jenis-jenis tumbuhan pemanjat (climber) juga di dalamnya terdapat 7 spesies Tetrastigma spp, yang merupakan inang Rafflesia.
Keunikan Bunga Rafflesia Arnoldi
Setelah 16 th. sejak usaha menumbuhkan, terhadap awal September 2022 keluar lebih {dari satu} knop dapat bunga yang keliru satunya mekar terhadap 12 September 2022. Periset dan Kurator Koleksi Rafflesia di Kebun Raya Bogor, Sofi Mursidawati memperlihatkan bahwa model Rafflesia yang mekar merupakan Rafflesia arnoldii R. Br dan baru pertama kali mekar sebagai hasil budidaya di Kebun Raya Bogor. “Meskipun diameternya tidak lebih 60 cm, tetapi model ini udah dapat dipastikan adalah Rafflesia arnoldii R. Br,” ujar Sofi.
“Rafflesia arnoldii R. Br tumbuh di Tetrastigma lanceolarium (Roxb.) Planch sebagai inangnya yang ditanam terhadap 22 Januari 1953 sebagai hasil pertukaran tanaman (seed exchange) dari Florida terhadap th. 1952 berdasarkan catatan di Bagian Registrasi Kebun Raya Bogor,” jadi Sofi. Sebelumnya Kebun Raya Bogor udah sukses menumbuhkan Rafflesia patma Bl. untuk pertama kalinya terhadap th. 2010, dan hingga th. 2019 udah mekar 16 kali. Nama valid Rafflesia patma Bl. di dalam The Plant List (2017) kala ini adalah Rafflesia horsfieldii R.Br.
Bunga Rafflesia arnoldii termasuk membawa lima daun mahkota yang melingkari bagian yang keluar seperti mulut gentong. Di basic Bunga Rafflesia arnoldii, terkandung bagian seperti piringan berduri, memuat benang sari atau putik tergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuknya adalah lalat yang tertarik bersama bau busuk yang dikeluarkan Bunga Rafflesia arnoldii. Bunga Rafflesia arnoldii hanya berumur kira-kira satu minggu, sesudah itu bakal layu dan mati. Persentase pembuahan terlalu kecil, dikarenakan bunga jantan dan bunga betina terlalu jarang sanggup mekar bersamaan di dalam satu minggu, itu pun terkecuali tersedia lalat yang singgah membuahinya. Bunga Rafflesia arnoldi kerap dikacaukan bersama bunga bangkai dikarenakan sebenarnya sama-sama mengeluarkan bau busuk.
Penggemar bunga ini pun sangat banyak, di Indonesia salah satunya para pemain Online Baccarat. Ada juga banyak orang yang ikut membudidayakan tanaman langka ini dan menjadikan nya sebagai tanaman koleksi. Namun walaupun demikian, tetap saja tanaman langka ini adalah salah satu yang di lindungi karena keberadaan nya juga sudah hampir punah.